Senin, 24 Maret 2014

Teori Vygotsky Dalam Kehidupan Sehari-hari By: Andrie Syahreza Kelompok 6


 

Lev Vygotsky adalah seorang Psikolog dari Rusia telah memaparkan teori-teori kognitifnya yang diklaim dalam tiga pandangan inti. Antara lain sbb :
1.       Keahlian kognitif Anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental (Kognitif-Developmental)
2.       Kemampuan kognitif di mediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus  yang berfungsi sebagai alat Psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental (Kognitif-Verbal)
3.       Kemampuan dan Keahlian Kognitif berasal  dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural (Kognitif-Sosiokultural)
 
Jika berbicara tentang Pendidikan, Kognitif merupakan salah satu kemampuan dan keahlian yang paling mendasar. Melalui kemampuan kognitif yang baik, seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya dengan baik pula. Melalui teori Kognitif Lev Vygotsky, aku bakal menjelaskan asumsi-asumsinya kedalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman yang telah aku lalui.
Berdasarkan Pandangan inti Vygotsky:
1.       Kognitif-Development
Memiliki penjelasan bahwa pendekatan menggunakan developmental berarti memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal-usul atau latar belakang anak tersebut dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya. Kalau aku, perlakuan ini telah aku dapatkan sejak aku kecil sampai dewasa. Aku dari kecil sudah sering dibiasakan membaca oleh orang tua. Dan dulu, setiap ayahku gajian, beliau selalu membelikan saya buku mulai dari mulai novel, komik, ensiklopedia, majalah dll. Karena itu hingga sekarang aku sangat suka membaca. aku pun mulai mencoba-coba untuk membuat tulisan sendiri. Kemampuanku dalam bidang ini termasuk dalam ruang lingkup Kognitif-Developmental.
2.       Kognitif-Verbal
Pada masa kanak-kanak bahasa digunakan sebagai alat yang membantu anak dalam memecahkan problem. Dalam kasus ini, mungkin akan sulit untuk aku mengingat pembentukan kognitif pada saat aku kanak-kanak. Namun, pola pembentukan ini dapat aku lihat dari apa yang dilakukan orangtua kepada adikku. Misalnya, saat orangtua akan mengatakan "hati-hati" atau "awas" kepada anak-anak yang sedang bermain dipinggir jalan.
3.       Kognitif-sosiokuiltural
Perkembangan seorang anak tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan Sosio-Kultural. Misalnya, bagaimana Ibuku mengajarkan selalu mengingat sesuatu secara lengkap dan jelas agar bisa kembali dijelaskan. Hal ini adalah pembentukan kognitif melalui pembiasaan/budaya pada kehidupan masing-masing.

Dari ketiga Klaim diatas, terdapat beberapa gagasan unik dalam teori Lev Vygotsky. Antara lain :
1.       Zone of Proximal Development (ZPD)
Daerah yang merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasai anak tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang deasa atau orang yang lebih ahli. Zone of proximal development ini memiliki batasan baah dan batasan atas. Dimana, batas bawah adalah level pemecahan problem yang dapat dicapai secara sendirian oleh anak. Sedangkan batas atas adalah level tanggung jawab tambahan yang dpat diterima anak dengan bantuan instruktur yang lebih mampu. Misalnya, ketika aku kecil saya sering dibelikan berbagai macam buku bacaan. Batas bawah yang dapat aku capai waktu itu adalah membaca informasi-informasi yang ada didalamnya. Namun, untuk memahami makna yang terkandung dalam informasi tersebut, aku masih membutuhkan bantuan orang tua saya untuk menjelaskannya. Kemampuan untuk memahami informasi tersebut adalah batas atas dalam studi kasus yang kujelaskan.
2.       Scaffolding
Scaffolding erat kaitannya dengan ZPD. Ini merupakan teknik yang dipergunakan untuk membantu seorang anak menyelesaikan masalah sampai ia mampu melakukannya sendiri. Bantuan orangtuaku saat aku belajar membaca dan menulis sampai aku bisa, itu disebut Scaffolding. Jadi, Scaffolding ini lebih menekankan pada tindakan dan teknik yang diterapkan.
3.       Bahasa dan Pemikiran
Menurut Vygotsky kombinasi dari kedua elemen ini memiliki perwujudan yang dikenal dengan inner speech atau private speech. Dimana, ini adalah cikal bakal dalam pembentukan karakter verbal seseorang. Vygotsky mengatakan bahwa anak-anak harus berbicara kepada orang lain/objek lain sebelum ia masuk ke dalam pemikirannya sendiri. saya ingat sekali saat dulu suka mengoceh-ngoceh sendiri, menyanyi lagu-lagu yang sering orang tuaku perdengarkan hingga saat saya bergoyang mendengarkan alunan musik lagi Sibiring-biring yang membuat saya jatuh dan melukai daguku. Kemampuan ini bersifat egosentris, namun akan sangat berperan penting bagi pemikiran pada masa kanak-kanak.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya