This is default featured slide 1 title

The Dark Knight is one of the greatest movie that i've ever watched!!! And also one of my favourite (y)

This is default featured slide 2 title

More you think when watched, more you less to be fool!

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 31 Desember 2014

The Shawshank Redemption: A Hope in Hopeless Place



Hello, Movie-men! What’up A?

Yap, kali ini saya mendapat tugas dari mata kuliah Psikologi Kepribadian II untuk membahas suatu fenomena atau kasus berdasarkan teori Martin E.P Seligman yaitu Positive Psychology.
Berhubung ini blog all about movie, jadi saya ambil fenomena berdasarkan Film pilihan saya, yaitu The Shawshank Redemption. Film yang menempati urutan teratas dalam rating IMDb ini sangat mengesankan. Dari segi cerita, pemain, dan plot yang menuai berbagai pujian.

Film ini bercerita tentang Andy Dufresne, seorang bankir, dalam menjalani masa tahanan untuk kejahatan yang tidak dia lakukan di rumah tahanan Shawshank Redemption. Di tahun 1947, seorang bankir bernama  Andy Dufresne dituduh membunuh istri dan kekasih istrinya. Walau Andy sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan pembunuhan itu, namun berdasarkan bukti-bukti yang ada, Andy dihukum dan dipenjara di Shawsank. Di Shawsank Andy berkenalan dan selanjutnya berteman akrab dengan Ellis "Red" Redding. Red memliki kemampuan untuk menyelundupkan barang-barang yang diperlukan oleh para tahanan. Untuk Andy, Red berhasil menyelundupkan palu kecil yang dipakai Andy untuk hobinya membuat buah catur. Selain itu Red juga memberikan poster-poster bintang film wanita bagi Andy.
Andy bekerja di bagian binatu penjara. Selama di penjara Andy selalu mendapat siksaan dari gang "The Sisters" penguasa di Shawshank. Gang The Sisters dipimpin oleh seorang narapidana bernama Bogs.
Di tahun 1949, saat bersama beberapa teman tahanannya yang lain ditugaskan untuk melapisi bagian atas atap salah satu gedung penjara, Andy  mendengar caci maki dari kepala penjaga tahanan yang kejam Byron Hadley tentang pajak yang dia harus bayar atas warisan yang didapatnya dari saudaranya yang baru meninggal. Atas bujukan Andy, Baron bersedia dibantu untuk secara legal terbebas dari pajak atas warisan yan diperolehnya. Andy hanya meminta beberapa bir dingin sebagai imbalan bantuannya itu.
Setelah kembali dari rumah sakit, Andy dipertemukan dengan Warden Samuel Norton kepala penjara Shawshank. Warden kemudian memindahkan Andy ke bagian perpustakaan penjara untuk membantu seorang narapidana tua bernama Brokks Hatlen, dengan tujuan agar Andy dapat juga melakukan pembukuan keuangan penjara. Kemampuannya dalam keuangan dan pajak, membuat Andy sering dikunjungi para penjaga tahanan  di Shawshank dan lingkungan sekitar penjara.
Andy kemudian mulai menulis surat setiap ke pemerintah setempat yang isinya meminta bantuan tambahan buku untuk perpustakaan di Shawshank.
Surat-surat permohonan yang dikirim Andy ke pemerintah daerah akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah daerah mengirimkan sumbangan buku-buku untuk perpusatakaan di Shawshank. Selain kiriman berupa buku ternyata dikrim juga sumbangan berupa rekaman musik di atas piringan hitam. Andy berbicara dengan Red dan menerangkan bahwa Andy selalu memiliki harapan dan harapannya akan selalu ada dan tidak akan hilang karena penjara di Shawshank, namun Red mengabaikan pernyataan Andy itu.
Tahun 1963, Norton sang kepala penjara memanfaatkan tenaga para tahanan untuk pekerjaan di luar penjara. Norton mendapat keuntungan dari pemotongan gaji pekerja dan mendapat komisi juga dari penyedia pekerjaan. Andy ditugaskan untuk 'mencuci' uang itu dengan menggunakan nama Randal Stephens.
Tahun 1965, Tommy Williams yang dipenjara karena pencurian, menjadi akrab dan berteman Andy dan Red. Andy  sangat membantu Red dalam mempersiapkan dirinya menghadapi ujian setara SMA. Tahun 1966 setelah mendengar secara rinci tentang kasus Andy, Tommy merasa kasus Andy  sangat mirip dengan cerita seorang narapidana yang pernah menjadi teman sekamarnya di penjara lain, yang mengaku pernah membunuh seorang lelaki dengan teman selingkuhnya, yang merupakan seorang istri dari seorang bankir, dan bankir tersebut akhirnya yang dihukum karena kejadian itu. Andy kemudian mendiskusikan informasi ini ke Norton dengan harapan Norton bisa membantunya agar bisa dilakukan pengadilan ulang untuk kasusnya. Namun Norton tanggapan sangat diluar dugaan Andy. Andy malah mendapat hukuman karena kekecewaan yang diungkapkannya.
Setelah selesai dari hukuman Andy bercerita pada Red tentang harapan Andy untuk hidup dan tinggal di Zihuatanejo sebuah kota di Mexico yang memiliki pantai menghadap ke laitan Pasific. Bagi Red, harapan Andy tidak mungkin akan terjadi. Namun Andy berpesan saat Red bebas nanti jangan lupa untuk mengambil paket untuk Red di sebuah padang rumput dekat kota Buxton.
Esok harinya, tempat tahanan Andy sudah kosong. Andy berhasil melarikan diri dengan membawa seluruh catatan pencucian uang yang dilakukan Norton. Penjaga tahanan melakukan pencarian, namun di saat yang sama Andy berpura-pura menjadi Randall Stephens mendatangi beberapa bank dan menarik uang yang sudah dicuci tersebut. Kemudian, Andy mengirim laporan keuangan dan rincian transaksi puncucian uang dan bukti-bukti korupsi serta pembunuhan yang telah dilakukan Norton ke koran setempat. Polisi segera ke penjara Shawsank untuk menangkap pihak-pihak yang terkait atas bukti dari Andy.
Red akhirnya di bebaskan setelah menjalani masa tahanan selama 50 tahun. Red mulai mencoba untuk beradaptasi dengan kehidupan diluar rumah tahanan. Namun hal ini ternyata sangata sulit dan menimbulkan tekanan baginya, karena selama ini Red menjalani 50 tahun dari hidupnya di dalam penjara.
Red teringat akan pesan Andy sebelum Andy melarikan diri. Merasa frustrasi karena belum juga bisa beradaptasi dengan lingkungan di luar penjara, Red  memutuskan untuk mencari kemungkinan akan adanya paket khusus untuknya di tempat yang diceritakan Andy dulu.

Jika dibahas dengan positive psychology yang dibuat oleh Martin Seligman, pesan-pesan positif dari The Shawshank Redemption berhubungan dengan beberapa aspek Happy Personality.

Faktor Kepribadian:
1.      Self-efficacy and Internal Locus of control
Andy adalah seorang banker yang cerdas, dan mampu bertahan saat menjadi terdakwa kasus pembunuhan istrinya yang tidak dilakukannya. Dalam film juga diceritakan bahwa Andy Sudah merencanakan pelariannya dari penjara. Walaupun membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun, Andy tetap tak menyerah. Dia percaya bahwa dirinya mampu melakukannya. Di dalam penjara pun Andy menjadi agen “pencuci uang” kepala penjara karena memang dia seorang banker yang handal.

2.      Self-Acceptance, Environmental Mastery and Autonomy.
Saat dipenjara, Andy sudah menerima dirinya apa adanya. Dalam waktu yang singkat pun Andy sudah “menguasai” penjara, terbukti dengan diperluasnya perpustakaan karena permintaanya dan pengiriman buku-buku baru untuk perpustakaannya. Dia juga menjadi agen kotor kepala penjara, yang secara tidak langsung menguasai uang kotor kepala penjara. Andy juga merupakan orang yang mandiri, mampu bekerja secara independen tanpa dibantu orang lain, walaupun tampak bahwa dia sangat memerlukan bantuan Red si penyelundup.

6 Variabel Happy Personality:

1.      Repressive-defensiveness
Andy menyangkal bahwa dialah pembunuh istrinya karena memang bukan dirinya, namun tak berdaya manakala hukuman tetap dijatuhkan untuk dirinya. Di dalam penjara, Andy merupakan orang yang tenang namun perlahan “menguasai” Shawshank.
2.      Trust
Andy sangat percaya pada teman sesame narapidana, Ellis Redding. Karena tingkat kepercayaannya yang tinggi inilah Andy menceritakan semua pengalaman dan harapannya pada Ellis. Andy juga dipercaya kepala penjara untuk mencuci uang kotornya yang pada akhirnya Andy menipu kepala penjara tersebut.
3.      Internal Locus of Control and Desire for Control
Andy menulak penyoksaan yang dilakukan geng Bogs, dan mulai bangkit dengan berkegiatan dalam penjara Shawshank. Karena dia yakin bahwa dirinyalah pemegang control atas hidupnya dan bukan orang lain.
4.      Hardiness
Andy memutar piringan hitam yang didapatnya dari kiriman bersama buku-buku untuk perpustakaanya dengan pengeras suara dari ruangan operator penjara untuk mengurangi stressnya dan menghibur teman-temannya. Hal ini membuat Andy dihukum, namun dia tidak menyesal.
5.      Emotional Stability and Positive Affect
Andy orang yang sangat tenang dan berkarisma. Dalam penjara yang tampak menyeramkan, Andy bak seorang intelek yang tersesat di daerah kumuh. Suasana hatinya juga selalu positif dan menerima keadaanya apa adanya.
6.      Self-Esteem
Walaupun dipenjara, Andy tak kehilangan harga dirinya. Saat akan dilecehkan oleh geng Bogs, dia menolak dengan balik mengancam Bogs.

Kesimpulan yang bisa kita ambil dalam film ini adalah jangan berhenti berharap. Bagaimana seseorang yang tidak punya harapan namun berani berharap. Di tempat seperti ini, beranikah kita berharap?
(Saat kalian menonton film ini, kalian akan terkejut betapa andy memiliki kesungguhan yang luar biasa untuk melarikan diri dari Shawshank, dan jalur ekstrem yang ditempuh Andy akan membuat kalian miris)
Di akhir film ini ditunjukkan bahwa Andy sangat bahagia atas kehidupan yang dijalaninya.

Sekian Movie-men. Semoga bermanfaat untuk kalian semua. Keep Watching!

Source:

Schultz, D., & Schultz, S.E. (2005). Theories of Personality 8 th. Edition. USA: Wadsworth.

Jumat, 06 Juni 2014

Pengalaman Andragogi dan Pedagogi

PENGALAMAN ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI
By: Andrie Syahreza (131301096)

Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan,  tipe dalam pembelajaran juga ikut berkembang. Diantaranya adalah Andragogi dan Pedagogi. Sebelum saya bercerita tentang pengalaman saya akan Andragogi dan Pedagogi, ada baiknya saya jelaskan sedikit tentang hal tersebut.
Andragogi adalah teori belajar yang berfokus untuk orang dewasa, sedangkan Pedagogi adalah metode belajar pada kanak-kanak dimana orang dewasa berperan sebagai pembimbing. Pada andragogi, orang dewasa dituntut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan pada pedagogi siswa bersifat pasif dan semua tergantung kepada guru.
Pengalaman saya pribadi pada andragogi, saya pernah mendapatkan pelatihan dalam training kerja. Diasana kami ada 15 org diberikan instruksi untuk menyelesaikan sebuah masalah, yaitu untuk menemukan sabun pembersih noda yang cocok dengan apa yang dibersihkannya. Kami diberikan clue warna dan bahasa, lalu kami memilih sabun pembersih noda yang dimaksud kemudian mencocokkannya dengan cara langsung menggunakan krim tersebut untuk membersihkan objek yang dim aksud. Awalnya saya sendiri tidak merasa kesusahan dengan training tersebut karena clue warna dan bahasanya cukup saya mengerti. Namun karene terus diusik oleh teman teman seperjuangan, saya merasa kesusahan dan kelabakan sendiri. Tapi semua dapat saya jalankan dengan baik dan lancar.
Setelah itu, saya berhasil melanjutkan ke training yang selanjutnya, yaitu tes menggoreng ayam, patty (daging burger) dan kentang goreng. Disitu saya dituntut untuk dapat menggoreng ayam sesuai dengan kematangan dan warna yang diinginkan oleh trainer. Clue yang diberikan hanya berupa gambar ayam goreng, patty dan kentang goreng yang sempurna warnanya yaitu Golden Brown namun dalamnya masih lembut dan empuk. Teknik menggoreng dan cara penyajian itu diserahkan sepenuhnya pada saya. Untungnya saya mengerti dasar dalam memasak sehingga saya tidak mendapatkan kesulitan yang berarti.
Selain itu, di bangku perkuliahan yang sedang saya jalani juga menggunakan metode Andragogi. Contohnya seperti presentasi materi kuliah, diskusi, dan Tanya jawab dosen dan mahasiswa. Tentunya itu bisa dilakukan dengan kemauan dan kemampuan sendiri, juga tidak tergantung kepada orang lain dan kita terbantu dengan pengalaman pengalaman yang kita miliki
Pengalaman saya pada pedagogi tentunya berkisar saat saya masih duduk di bangku SD hingga SMA. Di masa masa itu saya mendapatkan materi pelajaran semua dari guru. Kami sebagai murid hanya duduk diam mendengarkan guru menjelaskan didepan kelas sedangkan kami duduk diam menyimak. Sekali sekali guru juga mau bertanya pada murid uuntuk mencairkan suasana, namun biasanya murid enggan menjawab jika tidak tahu atau karena takut salah sehingga murid hanya bisa diam.  Karena biasanya jika kita salah dalam menjawab atau apapun itu, guru biasanya memberikan konsekuensi berupa hukuman atau marah. Seringkali juga guru memberikan hukuman fisik yang sudah tentu menyalahi aturan. Saya sendiri juga pernah merasakan hulkuman fisik tersebut hanya karena tidak mampu menjawab soal fisika yang terlampau sulit buat saya. Dalam pedagogi juga biasanya guru menuntut untuk bisa atau mampu dalam pelajaran yang diampunya. Jika semua guru menuntut begitu, tentu saya dan teman teman kesulitan karena harus menguasai 14 mata pelajaran sekaligus. Namun tentu itu semua tergantung guru yang mengajar apakah kompeten atau tidak, juga tergantung murid apakah ada kemauan belajar atau tidak. Segala sesuatu berasal dari diri sendiri dan didukung oleh sarana yang dapat menunjang proses belajar.
Sekian pengalaman saya semoga bermanfaat dan bisa menabah pengetahuan movie-men sekalian.
Salam moviement!

Minggu, 20 April 2014

Evaluasi Kegiatan Observasi dan Hasil Observasi
Oleh : Kelompok 6
Abdul Hakim Ramadhani (12-024) http://12024ahl.blogspot.com/
Novi Reza (13-006) http://13006nrrp.blogspot.com/
Cynthia Christian (13-078) http://13078cc.blogspot.com/
Ummul Khairiah (13-090) http://13090uk.blogspot.com/
Andrie Syahreza  (13-096) http://13096as.blogspot.com/



 

Evaluasi persiapan observasi
Persiapan observasi dimulai pada tanggal 28 Maret 2014. Cynthia dan Novi, sebagai perwakilan kelompok, mendatangi sekolah yang akan diobservasi yaitu SMP Advent 2 Medan. Setibanya di sekolah tersebut, keduanya disambut hangat oleh pihak sekolah. Untuk mendapat izin observasi sekolah, keduanya dipersilahkan untuk menemui kepala sekolah dan meminta izin langsung dari kepala sekolah. Pihak sekolah memberi izin observasi dan tidak mensyaratkan surat izin dari pihak fakultas. Setelah di sepakati oleh perwakilan kelompok dan pihak sekolah, dipilihlah tanggal 2 April 2014 pukul 10.30 untuk kelompok kami mengobservasi sekolah tersebut.
Setelah mendapat izin, persiapan selanjutnya untuk observasi yang kelompok kami lakukan adalah penugasan untuk membaca materi mengenai teori belajar dan perkembangan oleh ketua kelompok kepada seluruh tim dari kelompok 6 yang akan menjadi observer keesokan harinya. (Tugas untuk mempelajari materi di berikan pada tanggal 1 April 2014)
Selain persiapan diri oleh masing-masing anggota kelompok, pada tanggal 2 April 2014 sebelum berangkat kami melakukan pembagian tugas. Dimana berdasarkan kesepakatan tugas masing-masing anggota adalah sebagai berikut :
Nama
Tugas
Cynthia Christian
Mengamati interaksi guru dengan murid,  cara berbicara, sorot mata, dan body language murid.
Ummul Khairiah
Mengamati tata letak ruangan, alat-alat belajar, prabot, dan barang-barang yang ada di kelas.
Novi Reza
Mengambil dokumentasi dalam kelas, berupa foto ruangan beserta seluruh peralatannya dan proses belajar mengajar dalam kelas.
Andrie Syahreza

Mengamati kantin,  perpustakaan, serta  mengambil dokumentasi proses belajar mengajar dari luar kelas.
Abdul Hakim

Mengobservasi halaman sekolah dan taman bermain, serta merekam proses belajar mengajar dari luar kelas.

Setelah sampai di sekolah, persiapan selanjutnya yang kami lakukan adalah menemui pihak sekolah (secara khusus kepala sekolah) untuk menyatakan bahwa kami siap untuk melakukan observasi. Pada saat itu kelompok kami di perkenalkan dengan guru mata pelajaran yang akan mengajar dikelas yang akan kami observasi. Guru tersebut bernama Rahmadani F. Pasaribu, S.Pd.
Setelah melapor bahwa kami telah siap untuk melakukan observasi, kelompok kami melakukan briefing yang dipimpin oleh ketua kelompok. Di dalam briefing, ketua kelompok mengulang lagi pembagian tugas yang telah disepakati dan memastikan bahwa tidak ada barang yang kurang. Yang kami persiapkan pada saat itu adalah 2 buku dan pulpen untuk mencatat, 3 kamera, dan 2 kotak pensil(hadiah untuk para siswa/i dari kelas yang kami observasi).

Evaluasi Kegiatan Observasi
Observasi di kelas berlangsung dengan sangat lancar. Hanya suasana ruangan sangat pengap karena observasi dilakukan disiang hari dengan hanya ada 1 kipas angin di dalam kelas. Namun, ini tidak mengurangi anstusiasme kelompok kami untuk melakukan observasi di sekolah ini. Salah satu alasannya adalah karena respon guru mata pelajaran dan murid kepada kelompok kami sangat baik. Guru yang mengajar pada saat itu yang sekaligus adalah narasumber utama kami, bu Rahmadani F. Pasaribu, S.Pd, sangat terbuka untuk memberikan informasi kepada kami. Setelah melakukan observasi di dalam kelas, bu Rahmadani member kami waktu sekitar 15 menit untuk melakukan tanya jawab dengannya. Waktu ini di manfaatkan dengan baik oleh kelompok kami untuk mengajukan beberapa pertanyaan mengenai profil sekolah yang tidak dapat kami observasi dengan kasat mata. Contohnya seperti apa saja ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut? Karena itu yayasan perguruan Kristen, apakah ada nilai-nilai agama yang secara khusus ditanamkan oleh pihak sekolah? Bagaimana perlakuan sekolah terhadap anak yang memenangkan lomba dan yang melakukan kesalahan?

Proses evaluasi
Evaluasi terhadap hasil observasi langsung kami lakukan di hari yang sama setelah selesai observasi di sekolah tersebut. Evaluasi kami lakukan di kampus. Masing-masing memberikan hasil kerjanya. Ada yang berupa tulisan, gambar, dan foto.

Evaluasi kinerja kelompok dan hasil observasi dengan teori belajar
Evaluasi kinerja kelompok dengan teori belajar
Berdasarkan teori, dalam melakukan perencanaan, kelompok kami menggunakan kerangka waktu. Dimana kami menyusun rencana waktu yang sistematis untuk apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya. Kami menggunakan kerangka waktu hampir sama seperti yang di contohkan oleh Douglass, yaitu dengan membuat kerangka apa yang perlu dilakukan dan waktu melakukannya.
Selain menyusun perencanaan, salah satu tugas kami adalah untuk meminta izin kepada pihak sekolah. Dalam meminta izin ini, kami menggunakan keterampilan berbicara clarity. Kami mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah kami harus menjelaskan dengan jelas apa tujuan kami datang ke sekolah tersebut serta apa tujuan observasi ini. Dalam proses meminta izin, kepala sekolah yang adalah perawakilan sekolah kerap kali mengajukan beberapa pertanyaan. Disinilah kami harus menggunakan keterampilan berbicara dengan baik.

Analisis hasil observasi dengan teori
·         Analisis setting ruangan dengan teori
Gaya penataan yang digunakan di kelas yang kami observasi adalah gaya seminar dimana murid duduk di susunan berbentuk U. Salah satu keuntungan gaya penataan seperti ini adalah mempermudah murid untuk diskusi kelompok. U terdiri dari 3 sisi. Setiap sisinya di duduki oleh kelompok yang berbeda, sehingga murid menjadi lebih gampang untuk saling berdiskusi.

·         Analisis hasil observasi di sekolah(kelas) dengan teori
Berkaitan dengan pendekatan dalam Psikologi, sekolah yang kami observasi menggunakan pendekatan learning, yaitu behavior, khususnya classical dan operant conditioning.
1. Classical Conditioning
Penerapannya :
Belajar di siang hari (UCS), dimana awalnya kelas masih tidak terlalu panas, murid masih memperhatikan guru yang sedang menjelaskan (UCR). Namun lama kelamaan kelas menjadi semakin panas. Dengan bermodalkan 1 kipas angin (CS) dengan jumlah murid sekitar 30an. Kelas menjadi sangat panas . Murid pun jadi kehilangan fokus. Mereka yang tadinya duduk dengan tegap mulai menyandar ke bangku atau duduk bertopang dagu (CR). Ini membuktikan bahwa kenyamanan ruang kelas(CS) menentukan bagaimana tingkat konsentrasi murid (CR).

2. operan conditioning
Ada 2 jenis reinforcement yang digunakan, yaitu :                           
a. Reinforcement positif
Yaitu dengan memberi penguatan positif setiap kali murid melakukan hal yang positif untuk meningkatkan frekuensi dilakukannya hal tersebut dimasa yang akan datang.
Penerapan di sekolah :
Pihak sekolah memberi hadiah kepada murid yang menang dalam suatu perlombaan (membawa nama sekolah).

Selain itu, dari yang kami amati di kelas penerapannya seperti ini :
Seorang anak menjawab pertanyaan yang dari guru. Guru tersebut merespon dengan mengatakan “Wah, bagus sekali. Jawabanmu hampir tepat.” Ini menjadi motivasi untuk murid lainnya. Terbukti dengan setelah itu murid menjadi lebih aktif menjawab setiap kali guru bertanya. Karena mereka belajar bahwa walaupun jawabannya belum tentu benar, tapi mereka akan mendapat apresiasi berupa pujian dari sang guru asal mereka berusaha menjawab.

b. Reinforcement Negative
Penarikan sesuatu yang tujuannya adalah untuk memperbaiki perilaku.
Contoh penerapannya yang kami amati :
Murid bermain sepak bola, lalu mengenai pot bunga. Setelah itu Kepala Sekolah mengambil bola tersebut dan menyimpannya.

Analisis perilaku terapan
Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip operant conditioning untuk mengubah perilaku, yaitu dengan meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak di harapkan. Dalam meningkatkan perilaku yang diinginkan terdapat prompt dan shaping. Namun yang kami peroleh dari observasi sekolah kali ini hanyalah prompt. Karen shaping hanya deterapkan jika penguatan positif dan prompt gagal.
Prompt
Stimulus tambahan yang diberikan sebelum terjadi suatu respon. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemungkinan respon itu akan terjadi.
Dari hasil observasi, kami melihat ini terjadi dalam kelas yang kami amati, yaitu : Guru mengajukan pertanyaan. Tidak ada yang bisa menjawab. Lalu guru memberikan clue, seperti menyebutkan kata kunci dari jawabannya. Setelah itu murid mulai mengetahui jawabannya.        Kemudian guru mengulang kembali pertanyaannya, dan murid sudah  bisa menjawabnya dengan benar.

Ini slide ppt kelompok kami
download

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya